Bakti Sosial Niseikai 2017: Ramadhan no Egao

6/23/2017

Untuk menolong sesama umat beragama, di minggu terakhir Bulan Ramadhan tahun ini, keluarga besar Niseikai kembali mengadakan bakti sosial yang diselenggarakan di Yayasan Cahaya Umat Madani dengan mengangkat tema “Ramadhan no Egao”.

Teman-teman Niseikai bersama dengan adik-adik dari Yayasan Cahaya Umat Madani
Dalam acara ini, anak-anak dari Yayasan Cahaya Umat Madani turut serta dalam keseruan dengan menambah wawasan mereka seputar budaya serta Bahasa Jepang, sembari menunggu waktu berbuka. Eits, jangan salah, walau masih kecil-kecil mereka sudah kuat untuk berpuasa penuh lho!

Awalnya, tim panitia bakti sosial sempat mengalami kendala saat berkumpul dan membuat mereka terlambat untuk sampai ke lokasi, namun berkat antusiasme anak-anak Yayasan Cahaya Umat Madani serta kerjasama seluruh anggota Niseikai yang terlibat, akhirnya acara ini pun tetap berjalan dengan sukses.

Yuk, kita simak bagaimana keseruan bakti sosial Niseikai tahun 2017 ini!

- - -

Pertama-tama, acara dimulai dengan beberapa kata sambutan dari ketua acara ini yakni Bram, ketua himpunan mahasiswa yakni Risang Ageng Pramudita serta dilanjutkan oleh pengurus dari Yayasan Cahaya Umat Madani sendiri yakni Mas Hermawan. Saat momen ini, ternyata minat dari anak-anak Yayasan Cahaya Umat Madani untuk belajar Bahasa Jepang lebih besar daripada yang diekspektasikan, sehingga pada akhirnya Risang pun mengajari banyak hal ke mereka, mulai dari aisatsu seperti konnichiwa sampai kata kimochi yang artinya enak. Ada-ada saja ya. 

Selain itu, Mas Hermawan juga mengucapkan rasa terima kasih atas kedatangan keluarga Niseikai ke Yayasan Cahaya Umat Madani untuk menyelenggarakan bakti sosial mereka kali ini dan juga menghibur anak-anak yang sudah antusias menanti acaranya.

Risang Ageng Pramudita (Kahima) saat menyampaikan sambutan
Setelah selesai belajar sedikit Bahasa Jepang dari Risang, Niseikai pun memberi kejutan pada anak-anak Yayasan Cahaya Umat Madani dengan mendatangkan Shiori-san serta Momoka-san di tengah-tengah mereka. Tentu saja kehadiran dari dua native speaker ini berhasil meramaikan suasana. Saat itu juga anak-anak mulai menyapa kedua native kita tersebut dengan kata sapaan konnichiwa yang baru saja dipelajari. Wah, ternyata adik-adik ini pintar juga, ya.

Shiori-san dan Momoka-san saat turut serta dalam acara Bakti Sosial Niseikai 2017: Ramadhan no Egao
Shiori-san dan Momoka-san di hadapan anak-anak langsung memperkenalkan diri kemudian disambung dengan cerita tentang bagaimana kesan mereka selama di Indonesia dan juga bagaimana perasaan mereka saat dapat ikut serta meramaikan bakti sosial kali ini. Yang pertama, menurut Shiori, Indonesia merupakan negara yang cukup panas, banyak nyamuk tapi juga merupakan negara yang menakjubkan. Shiori-san mengaku bahwa dirinya sejak awal  memang menyukai anak kecil, sehingga saat datang ke Yayasan Cahaya Umat Madani dan melihat tatapan anak-anak yang berbinar-binar membuatnya merasa sangat senang.

Sementara itu, menurut Momoka-san, Indonesia itu merupakan negara yang panas sekali namun orang-orangnya sangat baik dan ramah. Dapat datang kemari untuk melihat anak-anak yang tersenyum bahagia, juga membuat Momoka-san merasa senang.

Shiori-san saat menceritakan kesannya selama berada di Indonesia kepada anak-anak Yayasan Cahaya Umat Madani
Berhubung anak-anak dari Yayasan Cahaya Umat Madani sangat antusias dengan Jepang, akhirnya untuk menyemangati mereka agar dapat pergi ke Jepang suatu hari nanti, Shiori-san dan Momoka-san pun akhirnya berbagi sedikit cerita tentang tempat tinggal mereka serta apa saja hal yang menarik dari Jepang menurut mereka.

Kata Shiori-san, di tempat asalnya yakni Oosaka, makanannya merupakan yang paling enak. Hal menarik yang dimiliki Jepang ialah empat warna musimnya yakni haru – merah muda, natsu - biru, aki - oranye, serta fuyu – putih yang dapat dirasakan di seluruh Jepang. Karena hal ini, Shiori-san yakin jikalau anak-anak pasti akan senang saat pergi ke Jepang.

Sedangkan menurut Momoka-san, Saga yang merupakan tempat tinggalnya merupakan tempat yang berkondisi pedesaan, akan tetapi orang-orang di sana sangat ramah, dan ia juga mengatakan bahwa Jepang benar-benar tempat yang indah. Untuk itu, ia akan menanti kedatangan anak-anak Yayasan Cahaya Umat Madani untuk berkunjung ke sana. 

Mas Catur, saat menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain gitar sambil bernyanyi
Selesai berbincang-bincang dengan kedua native, acara pun dilanjutkan dengan penampilan musik dari teman-teman Niseikai yakni, Fikri,  Nando dan Vidya. Dalam kesempatan itu, mereka menyanyikan lagu dari serial anime Crayon Shinchan dan beberapa lagu religi. Tidak selesai sampai disitu, acara pun dilanjutkan dengan penampilan duet khusus dengan anak-anak Yayasan Cahaya Umat Madani. Ada Dik Syahrul yang menyanyikan lagu “Surat Cinta”, lalu disusul dengan penampilan Mas Catur yang ternyata jago bermain gitar. Tak disangka, ternyata adik-adik kita multitalent, ya!

Sembari menunggu waktu berbuka, acara dilanjutkan dengan games berhadiah dan games hukuman. Setelah games berhadiah selesai, Shiori-san dan Momoka-san pun membagikan hadiah kepada para pemenang. Kemudian, di games hukuman yang dipandu oleh Mas Ahmad, ternyata Shiori-san dan Momoka-san juga mendapat hukuman. Untuk anak-anak yang mendapat hukuman, mereka diharuskan membaca satu surat pendek yang mereka hafal, sementara para native diharuskan untuk berbicara dalam Bahasa Indonesia agar dapat duduk kembali. Setelah berakhirnya kedua games tersebut, tak terasa adzan maghrib pun berkumandang. Karena waktu berbuka telah tiba, anak-anak pun langsung dibagikan ta’jil oleh panitia dan segera bersiap untuk sholat berjamaah.

Anak-anak Yayasan Cahaya Umat Madani saat bermain games hukuman yang dipimpin oleh Mas Ahmad
Tak terasa bakti sosial kali ini sudah sampai di penghujung acara. Setelah sholat maghrib berjamaah yang kemudian disambung oleh buka bersama, untuk memberikan apresiasi bagi anak-anak yang menyimak acara tersebut dengan baik dari awal acara hingga selesai, para panitia pun mengadakan kuis berhadiah untuk 3 anak yang beruntung.

Setelah kuis selesai, acara ini pun akhirnya resmi ditutup dengan penyerahan bingkisan serta semua sumbangan para partisipan bakti sosial Niseikai yang diserahkan langsung oleh Bram, selaku panitia, kepada Mas Hermawan selaku pengurus Yayasan Cahaya Umat Madani.

Penyerahan hasil sumbangan bakti sosial dari ketua pelaksana kepada pengurus Yayasan Cahaya Umat Madani
Sungguh pengalaman yang berharga ketika kita dapat membantu teman-teman serta sesama umat beragama di Bulan Ramadhan ini. Semoga semua yang kita lakukan di bulan suci kali ini, dirahmati oleh Allah SWT. Terima kasih juga bagi semua yang turut terlibat dalam acara bakti sosial Niseikai kali ini, baik yangsecara langsung maupun tidak langsung, terutama para pemberi donasi sekalian.

お疲れ様でした

- Humas NISEIKAI -

You Might Also Like

0 komentar