Sastra Jepang Universitas Airlangga

Surabaya – Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya kembali bekerja sama dengan The Japan Foundation dan Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) untuk menyelenggarakan lomba bagi para pelajar yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Lomba yang bertajuk Kanji Cup Ke-13 ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2015, bertempat di Aula M. Saleh Fakultas Sastra Universitas Dr. Soetomo atau biasa disingkat Unitomo.

Pada dasarnya, Kanji Cup adalah lomba tahunan yang bertujuan untuk menguji kemampuan pelajar tentang kanji (aksara Jepang, red). Lomba ini terbagi atas dua segmen, yaitu tingkat shokyu (dasar) dan tingkat chukyu (menengah). Kanji Cup tingkat shokyu ditujukan untuk pelajar dengan kemampuan bahasa Jepang level N4, sementara tingkat chukyu ditujukan untuk pelajar dengan kemampuan bahasa Jepang level N3 ke atas. Dalam lombanya sendiri, tingkat shokyu terdiri atas babak penyisihan dan final, sementara tingkat chukyu terdiri atas babak penyisihan, semifinal, dan final. Sastra Jepang Universitas Airlangga mengirimkan total 15 orang untuk tingkat shokyu dan 1 tim untuk tingkat chukyu.

Yang menarik dari Kanji Cup Ke-13 adalah hadirnya peserta dari Universitas Padjajaran Bandung, STBA JIA Bekasi, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Udayana Bali. Bisa dibilang ini merupakan pencapaian yang cukup luar biasa, mengingat lomba ini diadakan oleh Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, dan lokasi acara tidak pernah jauh dari daerah Jawa Timur.

Pada pukul 9 tepat, Kanji Cup Ke-13 dimulai. Acara diawali dengan pemutaran video Moji Moji-kun yang menghibur dan serangkaian sambutan dari rektor Unitomo, perwakilan PERSADA, serta Noboru-san sebagai Konjen Jepang di Surabaya.

Persaingan sengit terjadi baik di tingkat shokyu maupun chukyu. Tim Universitas Airlangga untuk tingkat chukyu berhasil mengamankan posisi di babak semifinal setelah lolos babak penyisihan. Meskipun demikian, di babak semifinal mereka terpaksa mengakui keunggulan dari tim-tim universitas lain. Di sisi lain, seluruh peserta shokyu dari Universitas Airlangga telah tereliminasi di babak penyisihan.

Setelah melewati babak semifinal dan final, akhirnya tersisalah dua juara dari masing-masing tingkat shokyu dan chukyu. Untuk tingkat shokyu, juara 1 dan 2 direbut oleh kontingen Universitas Brawijaya. Sementara itu, untuk tingkat chukyu tim Universitas Dr. Soetomo berhasil meraih juara 1 dan tim Universitas Negeri Surabaya mendapatkan juara 2.

Ghulam (angkatan 2012) sebagai salah satu anggota tim Universitas Airlangga untuk tingkat chukyu mengaku tidak percaya timnya bisa melaju ke babak semifinal. "aku ga nyangka aja sih bisa nyampe semi-final, apalagi belajarnya tanpa bimbingan dari sensei, soalnya mungkin senseinya sibuk. jadi ga sempet, tapi untungnya temen-temen bnyak yang ngebantu latian" ujarnya. Ketika ditanya hal apa yang paling berkesan buatnya, Ghulam menjawab takjub karena ada delegasi universitas dari luar Jawa Timur yang ikut bertanding di Kanji Cup ke-13 ini. (ann)

Sudah sebulan lebih sejak diselenggarakannya acara terbesar dari Sastra Jepang Universitas Airlangga. Ya, acara yang diberi nama Japanese World atau lebih beken disingkat JW diselenggarakan tepatnya tanggal 6, 7, 8 februari 2015. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tema JW tahun ini merupakan budaya tradisional Jepang. Teman-teman Sastra Jepang tahun ini memilih Noh sebagai tema besar. Noh adalah sebuah seni pertunjukkan teater tradisional Jepang.

Untuk tahun ini, agak berbeda dari sebelumnya, mungkin bagi yang mengikuti lomba atau yang jadi pengunjung JW tahun ini akan tahu, yaitu nama yang berbeda dari sebagian besar lomba yang diadakan, dari lomba akademik seperti, Kanji Kentei, Kuizu Taikai, dan Katari, hingga lomba festival seperti Okeru, Kamen Kaita, dan yang lainnya.

Selain ada yang berbeda dari lombanya, ada juga yang berbeda, yaitu dari pengisi acaranya. Tahun ini JW dikunjungi oleh seniman Shodo langsung dari Jepang (FYI: Shodo merupakan seni kaligrafi menulis huruf Jepang) yaitu Minoru Goto. Bagi yang penasaran silakan lihat langsung galeri JW. Ada juga penampilan unik dari tim Niseikai Yosakoi yang menampilkan tarian Yosakoi, tapi kali ini diiringi dengan instrumen karawitan dari Pakarsajen FIB Universitas Airlangga.

Tidak ketinggalan, selain ada lomba dan show tadi, juga ada berbagai macam workshop yang menghiasi JW. Seperti biasanya, ada Tarot, Igo-Shogi (Catur Jepang), Shodo, Papercraft oleh PERI, upacara minum teh Jepang atau Chanoyu, Vocaloid dari VOCAPOST. Dan yang selalu jadi favorit yaitu Obake Yashiki (rumah hantu Jepang), Foto Yukata, dan juga JW Café.

Selain ‘wahana’ indoor tentu juga ada ‘wahana’ outdoor, yaitu hiburan dari band-band yang sudah melalui tahap audisi untuk tampil di JW, tarian yosakoi dari berbagai tim, dan juga tarian meriah dari tim dance cover. Tak ketinggalan juga ada cosplay dan lomba Okeru (FYI: Okeru adalah bahasa slang Jepang yang berarti Karaokesuru, atau berkaraoke, jadi disingkat okeru)

Tapi jangan lupa, masih ada penampilan icon Noh tahun ini. Tapi, icon-nya tidak sendirian tetapi ditemani oleh dua penari tradisional. Ini adalah persembahan istimewa dari panitia JW dengan menampilkan budaya dalam satu panggung, ii ne.

Tentu saja dari semuanya yang ditunggu adalah siapa yang jadi guest star tahun ini. Tentu yang datang sudah tahu ya. Yup, Guest Star kali ini adalah band dari Jakarta yaitu JELLYFISH ! Tentu sorak sorai ratusan ribu penonton langsung membahana menyebar ke segala penjuru unair kampus B. Tidak hanya membawakan lagu cover, Jellyfish juga membawakan album baru mereka. Hhmm, yang ga datang pasti nyesel kelewatan JW tahun ini. Setelah penampilan dari Jellyfish, Japanese World 2015 ditutup dengan ledakan hanabi (kembang api).

Dengan meletusnya hanabi yang terakhir, berakhir pula rangkaian acara Japanese World 2015. Tentu saja masih banyak sekali kekurangan yang harus kami perbaiki setiap tahun. Terima kasih kepada yang sudah membantu kami, sponsor, komunitas, media partner, yang membantu berjalannya acara ini, dan juga tidak lupa  yaitu pengunjung dan peserta lomba Japanese World yang rela datang menyempatkan waktunya untuk hadir diacara kami.

Atas segala kekurangan tahun ini, kami minta maaf, dan semoga selanjutnya bisa kami perbaiki. Sampai jumpa di Japanese World 2016. Mata aou ! (tim)