BENRONTAIKAI Ke-31 JATIM

5/11/2010

Dari kiri: Dewi Anjani (peserta no.6), Yuko Sensei, Cininta Aprina (peserta no.4)

Lomba Pidato Bahasa Jepang ke-31 Jawa Timur telah dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Mei 2010 bertempat di Ballroom Hotel Novotel. Acara dimulai pukul 9.00 pagi. Banyak yang hadir didalam Ballroom tersebut, hampir semua kursi penuh terisi. Dalam lomba pidato ini, beberapa universitas ikut berpartisipasi. Sastra Jepang Universitas Airlangga juga turut berpartisipasi dengan mengirimkan dua mahasiswi. Yaitu Chininta dan Dewi Anjani.

Chininta mendapat giliran nomor empat untuk menyampaikan pidatonya yang berjudul "Senyum itu Berbahaya". Ia mengutarakan maksud nya menyampaikan pidato tersebut ketika diwawancarai. Ada beberapa orang yang suka tersenyum, namun sebenarnya sedang marah. Selain marah, senyum bisa juga mengandung maksud lain. Karena itu, jangan menganggap senyum itu sebagai hal yang positif. Senyum juga harus pada waktu, tempat dan kondisi yang tepat.

Dewi Anjani mendapat giliran tampil nomor enam dengan pidatonya yang berjudul " Apakah Bumi Tempat Sampah yang Besar". Ketika diwawancarai, ia menyampaikan inti pidatonya adalah mengajak orang-orang Indonesia agar tidak buang sampah sembarangan. Kemudian, kita sesama orang Indonesia harus berani mengingatkan orang yang akan membuang sampah sembarangan. Ketika juri mengajukan tiga pertanyaan, Dewi Anjani mampu menjawabnya dengan baik.

Setelah penampilan peserta terakhir, peserta nomor 14, para juri diberikan waktu 30 menit untuk menyeleksi juara 1,2,3 Lomba Pidato Bahasa Jepang (benrontaikai). Namun sayang sekali, Sastra Jepang Universitas Airlangga masih belum mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan ke tingkat nasional.

Semoga pada benrontaikai berikutnya, Sastra Jepang Universitas Airlangga diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke tingkat Nasional.

Foto-Foto Benrontaikai


Pertanyaan dan saran? Klik Disini ! ^o^

You Might Also Like

0 komentar