Hari
itu, tanggal 23 Mei 2015 bertempat di Gedung Pascasarjana kampus Universitas
Negeri Surabaya, Ketintang, diadakan event tahunan yaitu Lomba Pidato Bahasa
Jepang ke 36 regional Jawa Timur, oleh pihak Japan Foundation bekerja sama
dengan East Java Japan Club dan Sekolah Jepang Surabaya, dan beberapa pihak
sponsor lainnya.
Tahun
ini, untuk mendapatkan kembali juara di tingkat regional Jawa Timur, Sastra
Jepang Universitas Airlangga juga kembali mengikutkan dua mahasiswanya untuk
mengikuti lomba ini. Mereka adalah Ghulam Bintang Syahrial dan Dayan Fernando.
Keduanya merupakan mahasiswa Sastra Jepang Unair angkatan 2012.
Lomba
Pidato Bahasa Jepang regional Jawa Timur tahun ini diadakan berbeda dari
lomba-lomba pidato sebelumnya. Yaitu, pada tahun ini semua teks pidato peserta
harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk ditampilkan di LCD
proyektor. Tujuannya adalah agar pengunjung atau penonton yang datang ke tempat
lomba yang tidak bisa berbahasa Jepang, mengetahui materi yang disampaikan oleh
peserta lomba.
Jam
sudah menunjukkan 08.30 WIB tanda waktu lomba sudah dimulai. Pembukaan
disampaikan oleh para undangan yang datang menghadiri acara. Tepat pukul 09.00
lomba dimulai. Dayan mendapatkan nomer urut 3, sedangkan Ghulam mendapatkan
nomer urut 7 pada lomba kali ini. 20 menit setelah lomba dimulai, Dayan sudah
bersiap-siap untuk memulai pidatonya. Pada kesempatan kali ini Dayan
menceritakan tentang pengalamannya ketika bekerja di toko ikan tempat dia
melakukan kerja paruh waktu. Toko ikan ini dimiliki oleh orang Jepang. Dayan
menceritakan bagaimana dia berusaha memahami pola pikir orang Jepang, karena
pada saat pertama kali bekerja, dia mengaku sering dimarahi boss-nya. Seiring
dengan berjalannya waktu dia akhirnya mengerti mengapa orang Jepang begitu
disiplin dan memperhatikan suatu detail yang kecil. Dikatakan dalam pidatonya,
dia ingin menjadi jembatan penghubung antara Jepang dan Indonesia agar keduanya
tidak saling salah paham karena perbedaan budaya.
Setelah
tujuh menit berpidato dan kemudian diberi pertanyaan. Giliran Dayan sudah
berakhir, dan dilanjutkan ke peserta berikutnya hingga ke nomer urut 7, yaitu
Ghulam. Pada kesempatan ini, Ghulam membawakan pidato berjudul 笑顔の力 atau
“Kekuatan Senyuman”. Saat pertama naik ke podium Ghulam membuat semua orang
tertawa, karena dia yang meminta. Ghulam, kemudian bercerita kepada penonton
tentang kehidupan anak-anak jalanan dan kesan kunjungan pertama ke tempat
berkumpulnya anak-anak jalanan. Dalam pidatonya, Ghulam bercita-cita untuk
membuatkan sekolah bagi anak-anak jalanan. Karena bagaimanapun juga pendidikan
adalah hal yang sangat penting untuk merubah kehidupan, kata Ghulam dalam
pidatonya. Di akhir pidato Ghulam menyebutkan bahwa, jika orang-orang banyak
yang tersenyum, pasti senyum itu membuat orang yang melihatnya bahagia. Dengan
closing statement itu, selesailah pidato Ghulam dan kemudian dilanjutkan dengan
pertanyaan oleh dewan juri.
Hingga akhirnya, selesailah semua peserta
menyampaikan pidatonya. Dan tibalah pengumuman pemenang. Para peserta dibariskan
di depan para penonton. Tidak disangka Ghulam berhasil mendapatkan juara 2
dalam lomba pidato Bahasa Jepang regional Jawa Timur tahun ini. Dengan ini
Ghulam berhak mendapatkan tiket untuk berjuang kembali di lomba pidato Bahasa
Jepang tingkat nasional di Jakarta.
- 9/17/2015
- 0 Comments